Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Bulan Sabit diatas Kos

Gambar
Kala itu, malam yg membentang begitu amat panjang bagiku, malam yang menghabiskan pikiran,  begitu pun hati yang begitu gelisah. Malam itu bulan tak membantu ku, tidak seperti dulu ketika aku menghabiskan malam didepan kos sembari menikmati hangatnya kopi di dinginnya Malang. Kadang aku rindu masa itu,,, masa gejolak batin, masa dimana aku harus berdiri merubah segalanya, dan aku pun mampu merubahnya. Aku Rindu kopi karborat yang tdk akan pernah ada lagi dimana pun, atau penyetan, tahu tek, ayam krispi, tempe dan mie goreng atau menikmati musik keroncong dlm perut dimusim panceklik akhir bulan. Selalu ku kenang teman terbaikku, menyendiri hanya bersamanya di sudut2 ruang kos, Buku jangan jauhi diriku, kau bukan untuk dikenang tapi untuk kutanam bersama pikiran. Ketika aku dijalanan, tak ada satupun yang ku takuti, siapapun ku lawan termasuk hawa nafsu yg tampil menyerang. Kebebasan yang tak akan kembali lagi. Entah perang batin yang tak pernah usai telah mengantarkan ku

Pesta (nya) Demokrasi Sampang

Gambar
Kabupaten Sampang memiliki corak dan karakter tersendiri baik dalam kehidupan sosial, budaya, pendidikan, politik bahkan agama. Ciri khas tersebut bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Politik misalnya, Sampang memiliki ciri khas dengan kentalnya ketokohan adat dan agama. Politik selalu menjadi perbincangan sehangat kopi baik diteras rumah, sawah, warung kopi dan langgar. Tema diskusinya sama baik dikalangan blater, pemuda, petani bahkan kiai. Blater lebih fokus pada pemetaan wilayah kekuasaan yang meliputi satu kelompok family ( sa tanean ), satu kampung ( sa kampong ), Desa bahkan beberapa Desa dengan cara menguasai politik pedesaan dengan adat istiadat ke-blateran. Sedangkan Kiai lebih mempengaruhi dari unsur alumni pesantrennya dengan pendekatan religius. Dua kelompok besar ini memiliki pengaruh besar bukan hanya dalam sosial saja tapi juga dalam catur politik. Coba kita tengok sejarah pesta Demokrasi tahun 1997 era orde baru yang diikuti tiga Parpol (PP

Demokrasi Gambling di Pilkada

Gambar
Indonesia selalu identik dengan kata demokrasi setelah Presiden pertama Ir. Soekarno dan sejumlah tokoh lainnya memproklamirkan Negara Republik indonesia. Aneka ragamnya suku, budaya, ras dan keyakinan menjadi bagian dari demokrasi sosialis ala Indonesia. Demokrasi yang memiliki makna dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat yang pernah disampaikan Presiden Amerika Abraham Lincoln ini kemudian dikembangkan menjadi sistem Pemerintahan non monarki. Soekarno juga menegaskan bahwa Demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang berperi kemanusiaan bukan demokrasi atas kepentingan individu, kelompok dan satu golongan saja. Namun Demokrasi untuk memperjuangkan nasib manusia secara haq. Nasib Rakyat yang menjadi prioritas utama agar hak-haknya bisa dipenuhi seiring dengan kewajibannya sebagai bagian dari Rakyat itu sendiri. Makna demokrasi sebenarnya tidak ada pergeseran tapi penerapan sistemnya yang begitu amburadul karena mencoba dari sistem ke sitem lainnya dan menurut saya masih belum bersifat