Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

NU, Nasionalisme dan Politik

Gambar
Oleh Abdurrahman Wahid Kenyataan politik di bawah kolonialisme Belanda menyadarkan aktivis gerakan Islam dan gerakan nasionalis sebelum masa kemerdekaan. Dari kesadaran itulah lahir berbagai gerakan Islam, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).Walaupun ‘berbaju’ gerakan kultural, tapi lingkup pembahasan di kalangan mereka bersifat politis. Tidak heranlah jika para tokoh mereka juga berwajah nasionalis.

17

Jika berteriak MERDEKA disangka gila. Jika kibarkan MERAH PUTIH disangka bid'ah. Jika tuliskan INDONESIA disangka terlena. Sosialisme Indonesia menjadi bubuk-bubuk meriam yang menakutkan. Disitulah para pemberontak menikam. Kapitalisme menjadi butiran-butiran mutiara agama. Disitulah penyusup tertawa. Iman kita kurang dari sejengkal Bung , disikut langsung meninggal. Bangsa 17 Agustus 2015 Sekali Merdeka tetap Merdeka,

KUASA ASA

Jiwaku telah kusantunkan padamu Tapi kau kurung jiwa ku dalam busukmu. Badan ku telah kuhibahkan padamu Tapi kau kulikan badan ku dalam idemu. Dalam gelora ku bakar alas tidur ku Dalam gerak ku injak sawah ku Demi kau Karena kau bicara lantang tentang Negeri ku Kau salahkan ku dalam serumu Padahal demi kau Yang seakan paham kebutuhanku Wahai jiwa-jiwa yang pulas diatas kasur kekuasaan Aku tak kuasa dalam kuasamu Karena aku hanya Rakyat yg lahir diatas kertas. Sampang, 19 Maret 2015

Petani Korban Negara

Gambar
Petani Korban Negara (Oleh : Aliyanto) Sudah 70 tahun kita bebas dari penjajahan fisik (1945) dan sudah 50 tahun (1965) pula penjajahan mental dimulai lagi melalui sistem Kapitalis yang diterapkan orde baru atas intervensi Amerika, hal tersebut menjadikan kita sebagai bangsa pelupa, kita lupa bahwa asing yang menikmati kekayaan alam sedangkan kita menjadi budak ditanah sendiri. Rakyat Indonesia lebih bangga dengan pakaian rapi dan bekerja dikantor-kantor asing, mereka menganggap dirinya bagian dari kelas atas yang cerdas sedangkan petani adalah   kelas bawah yang kolot. Pemikiran semacam ini merupakan doktrin kafir yang dibenamkan dalam pikiran Bangsa terjajah.